Minggu, 20 Oktober 2013

OBESITAS

Obesitas adalah timbunan berat badan akibat bertambahnya penumpukan lemak yang berlebihan. Dalam bidang kesehatan obesitas saat berbahaya, karena obesitas ini akan menimbulkan berbagai jenis kelainan dan penyakit pada tubuh si penderita obesitas seperti halnya resiko penyakit jantung koroner.

Perhitungan Obesitas bermacam-macam, tapi yang paling sering digunakan dan mudah dalah dengan IMT (Indeks Massa Tubuh). IMT sama dengan berat badan dalam kilogram (kg) dibagi tinggi badan dalam meter (m) kuadrat. Karena IMT menggambarkan berat badan relatif terhadap tinggi maka sangat berkorelasi dengan kandungan lemak total pada tubuh orang dewasa. Obesitas didefinisikan sebagai IMT 30 ke atas.


BMI (IMT) = BB (kg)/TB (m2)



Kita perlu melihat faktor-faktor yang  menjadi penyebab obesitas. Bedarsarkan pada hasil penelitian, obesitas dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah faktor genetik, pola makan yang berlebih, kurang gerak/olahraga, emosi, faktor lingkungan, faktor sosial, faktor kompensasi, dan faktor gaya hidup.

  1. Genetik: Hal ini dimungkinkan karena pada saat ibu yang obesitas sedang hamil maka unsur sel lemak yang berjumlah besar dan melebihi ukuran normal, secara otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan.
  2. Pola Makan Berlebihan: Orang yang kegemukan lebih responsif dibanding dengan orang berberat badan normal terhadap syarat lapar eksternal, seperti rasa dan bau makanan, atau saatnya waktu makan. Orang yang gemuk cenderung makan bila ia merasa ingin makan, bukan makan pada saat ia lapar.
  3. Kurang Gerak/Olahraga: Pada saat berolahraga kalori terbakar, makin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori yang hilang. Kalori secara tidak langsung mempengaruhi sistem metabolisme basal. Orang yang duduk bekerja seharian akan mengalami penurunn metabolisme basal tubuhnya. Jadi olahraga sangat penting dalam penurunan berat badan tidak saja karena dapat membakar kalori, melainkan juga karena dapat membantu mengatur berfungsinya metabolis normal.
  4. Pengaruh Emosional: Orang gemuk makan lebih banyak dalam suatu situasi yang sangat mencekam; orang dengan berat badan yang normal makan dalam situasi yang kurang mencekam (McKenna, 1999).
  5. Lingkungan: Jika seseroang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk adalah simbol kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk menjadi gemuk.
  6. Faktor Sosial : Di Negara-negara maju obesitas banyak di temukan pada golongan ekonomi rendah, sedangkan di Negara-negara berkembang banyak diketemukan pada golongan ekomoni menengah ke atas. Hal tersebut dimungkinkan adanya pandangan sosial di Negara berkembang bahwa ke suksesan dan karier suami dinilai dari gizi dengan memandang ukuran tubuh istri dan anak-anaknya, jika mereka gemuk berarti suami sukses dan sebaliknya. Di tambah pula adanya anggapan bahwa gemuk adalah kemakmuran.
  7. Faktor gaya hidup: Salah satu dampak negatif kemajuan teknologi adalah terjadinya pergeseran gaya hidup dan dinamis aktif menjadi malas-malasan (sedentary).





Penatalaksanaan Pada Penderita Obesitas


  1. Konsulkan makanan anda ke dokter khususnya dokter ahli gizi, agar asupa makanan perhari bisa terkentrol jumlah kalorinya.
  2. Edukasi: bimbingan dan motivasi dari keluarga dan dokter sangat berperan.
  3. Olah Raga
  4. Perubahan Pola Hidup : yang tadinya sering makan siap saji dan sering bermalas-malasan sekarang dirubah menjadi makanan yang lebih sehat dan sering bergerak.




Jenis olah raga

Treadmill cepat
12 menit
Sepeda statis
20 menit
Aerobik
16 menit
Berenag
10 menit
Jalan santai
60 menit

 Olahraga dilakukan 5x seminggu dengan durasi 30-60 menit.  Intinya dalam satu minggu harus ada pembakaran energi melalui aktifitas olahrag Befort, CA, et al (2006): 40% dari 620 dokter primer menyatakan bahwa pasien obes dapat mencapai berat badan normal karena motivasi.

Tetapi salah jika Asupan makanan kurang dibarengi Aktivitas fisik berlebih yang terjadi 
menimbulkan Penayakit/ Sakit.

sumber:
Kamus Kedokteran edisi 5. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2008. Jakarta. 


Penulis:
dr. Neng Silvia Carolina





Tidak ada komentar:

Posting Komentar