Senin, 24 Februari 2014

Keputih? Normal atau tidak yah?


Leukorea atau keputihan adalah nama gejala yang diberikan pada cairan yang keluar dari saluran genetalia wanita. Cairan ini bukan berupa darah, dapat merupakan suata tanda atau gejala infeksi genital ataupun dapat keluar secara normal.


Cairan ini dihasilkan oleh berbagai tempat dalam vagina diantaranya epitel vagina, lapisan terluar dari leher rahim dan saluran vagina bagian atas. Cairan ini akan membasahi vagina terus menerus yang berfungsi untuk menjaga kebersihan dan keseimbangan pH dalam vagina agar tidak menjadi basa. Keasaman vagina ini berfungsi dalam mencegah masuknya infeksi ke dalam vagina. Selain sebagai proteksi, cairan ini berfungsi sebagai pelumas saat melakukan hubungan seksual.
Cairan keputihan yang normal memiliki PH yang relatif asam sekitar 3,5-4,5 dan dalam jumlah normal mengandung bakteri Doderlein bacilli. Pada keputihan yang tidak normal terjadi perubahan sifat dari cairan tersebut, seperti bau, warna dan timbul gejala-gejala penyerta seperti gatal-gatal, perih, nyeri bahkan bernanah.

Cairan keputihan normal terjadi pada saat pertengahan siklus menstruasi, pada wanita yang mendapatkan rangsangan dan wanita hamil. Gejala keputihan yang normal adalah cairannya tidak terlalu kental, jernih, warna kadang keputihan atau kekuningan, tidak mengalir, baunya tidak mencolok, tidak ada rasa nyeri atau rasa gatal yang berlebih.
Sedangkan gejala keputihan yang tidak normal adalah cairannya sangat kental, berbau bahkan berbau seperti bau ikan atau amis, jumlahnya sangat berlebihan, timbul rasa gatal berlebih atau nyeri berlebih, kadang warnanya seperti bernanah, timbul gelembung dan sebagainya.


Keputihan yang tidak nomal dapat disebabkan banyak hal seperti bakteri, jamur dan parasite. Yang akan menunjukan gejala-gejala yang khas sesuai penyebabnya, bisa dibedakan secara kasat mata dari sifat cairannya maupun secara mikroskopis akan ditemukan bentuk penyebabnya.
Jika timbul keputihan yang mencurigakan, berlanjut dan muncul gejala-gejala abnormal segeralah periksakan ke dokter yang dapat menetukan kelainannya dan penyebabnya. Untuk menghindari kemungkinan adanya gangguan pada organ kewanitaan.

Kapan kita perlu kedokter?
  1. Keluar cairan disertai sakit di perut yang hebat kemungkinan terjadi penyakit radang panggul (PID)
  2. Keluar cairan sebelum usia menstruasi (kecuali pada bayi baru lahir), kemungkinan terjadi infeksi.
  3. Keluar akibat pemasangan alat kontrasepsi dalam
  4. Keluar cairan disertai darah pada saat buang air kecil.
  5. Keluar cairan berwarna putih susu yang bergumpal disertai gatal. Kemungkinan infeksi karena jamur Candida
  6. Keluar cairan berwarna kuning kehijauan dan berbusa, serta rasa seperti terbakar setiap buang air kecil kemungkinan infeksi parasit Tricomonas vaginalis
  7. Keluar cairan seperti nanah atau berwarna hijau, terasa sakit pada saat buang air kecil, kemungkinan infeksi oleh bakteri Gonorrhea
  8. Keluar cairan seperti nanah disertai darah, kemungkinan terjadi infeksi oleh bakteri Chlamydia
  9. Keluar cairan putih kental seperti susu atau kekuningan, berbau amis seperti ikan, kemungkinan disebabkan oleh bakteri Gardnerella
  10. Keluar cairan berwarna keabuan, banyak gelembung, berbau anyir, serta menyebabkan rasa gatal yang sangat hebat. Kemungkinan terjadi infeksi karena Hemophilus vaginalis.

Apabila ditemukan tanda-tanda diatas, maka segeralah periksakan diri anda ke dokter di rumah sakit terdekat, untuk segera diberikan terapi agar tidak terjadi perluasan infeksi pada organ genital. Jika yang sudah pulih dari keputihan dan yang belum mengalami keputih alangkah lebih baik jika kita mencegah datangnya keputihan, yaitu dengan cara: 
Pencegahan
  1. Celana dalam tidak ketat, terbuat dari bahan yang menyerap keringat
  2. Gantilah celana dalam secara rutin misalkan dua kali sehari
  3. Basuh dengan benar daerah intim dengan air yang bersih. Basuh bagian depan ke arah belakang. Keringkan organ intim menggunakan tisu yang bersih.
  4. Bagi wanita yang telah menikah disarankan rutin melakukan pemeriksaan organ intim ke dokter.
  5. Kurangi asupan gula dan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi




Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua serta menjadi lebih peduli dengan kesehatan tubuh kita....

created by:
dr. N.Silvia Carolina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar