Minggu, 27 Oktober 2013

Hepatitis B Meningkat Di Indonesia

Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yaitu virus hepatitis A, B,C,D serta virus lainnya. Virus ini menyerang dan menyebabkan peradangan serta kerusakan pada sel-sel dan fungsi hati.


Banyak hal yang menyebabkan hepatitis tidak hanya dikarenakan adanya infeksi virus. Penyebab hepatitis juga dapat berasal dari jenis obat-obatan tertentu, minum alkohol, jenis makanan tertentu atau bahkan pada hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki penyakit hepatitis. Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja, dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua.



Hepatitis ada berbagai macam tergantung penyebabnya:

Virus hepatitis A         : Hepatitis A
Virus Hepatitis B        : Hepatitis B
Virus Hepatitis C        : Hepatitis C
Karena Obat-obatan contohnya Narkotik       : Drug Induced Hepatitis

Dan masih banyak lagi jenis hepatitis, namun yang paling sering (yang sedang mengalami peningkatan) dan paling berbahaya di Indonesia adalah Hepatitis B yang disebabkan oleh virus Hepatitis B. Virus hepatitis B (VHB) dapat menyebabkan peradangan yang bersifat akut atau kronis merupakan salah satu penyebab awal kanker hati. Diperkirakan sekitar 25 % dari anak yang teridentifikasi penyakit hepatitis kronis dapat berlanjut mejadi dan berkembang menjadi sirosis ( kerusakan pada organ hati dan pengerasan hati ) atau kanker hati dan pada orang dewasa hanya 15 % yang berkembang menjadi sirosis atau kanker hati. Hepatitis B dan C bila dibiarkan akan menjadi cikal bakal kanker hati. Dan pengobatannya hanya bisa dilakukan dengan transplantasi. 



Hepatitis B dapat ditularkan dengan berbagai cara:
  1. Dari Ibu yang mengandung menularkan ke Janinnya melalui pembuluh darah
  2. Dari Ibu ke bayi nya
  3. Kontak langsung dengan keluarga yang menderita  hepatitis
  4. Melalui Donor Darah
  5. dan lain sebagainya



Indonesia merupakan daerah endemis infeksi virus hepatitis B, didaerah tertentu pada setiap 100 penduduk di jumpai 8 pengidap virus hepatitis B. Seseorang dikatakan menderita infeksi virus hepatitis B apabila dalam pemeriksaan ditemukan HBsAg positif. Sumber penularan virus hepatitis B di Indonesia terutama melalui ibu hamil ke bayinya sehingga setiap ibu yang hamil dianjurkan untuk melakukan skrining HBsAg. Ibu Hamil dengan HBsAg dan HBeAg positif akan menularkan virus hepatitis dengan peluang lebih dari 90%. Dalam keadaan demikian bayi perlu mendapatkan vaksinasi dan pemberian imunoglobulin. 

Gejala Klinis Hepatitis B:

Pada mereka yang terinfeksi VHB akut, 90% pada anak-anak dan 70% pada dewasa tidak menampakkan gejala sama sekali. Hanya sepertiga dari yang terinfeksi memperlihatkan keluhan, terutama mata kuning. Infeksi VHB yang diperoleh pada masa bayi akan menyebabkan 95% bayi di antaranya menjadi penderita hepatitis kronis. Sementara kelompok dewasa yang terinfeksi virus ini, 95% akan sembuh dan hanya 5% yang berkembang menjadi hepatitis B kronis.

Gejala awal mungkin non-spesifik, seperti demam, penyakit seperti flu, dan nyeri sendi. Gejala lain antara lain kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, ikterus (kuning pada kulit dan mata) dan nyeri perut kanan atas karena hati meradang.
Kebanyakan bayi dan anak-anak yang trkena virus hepatitis B akut tidak menunjukkan gejala. Pada kondisi itu, sistem kekebalan tubh gagal untuk merespon virus. Akibatnya resiko bayi mengembangkan hepatitisB kronis lebih besar dari 95%.


Sebaliknya, hanya 5% dari orang dewasa yang memiliki hepatitis B akut mengembangkan hepatitis B kronis. Tanda-tanda dan gejala hepatitis B kronis sangat bervariasi tergantung pada keparahan dari kerusakan hati. Mereka berkisar dari beberapa tanda-tanda relatif ringan sampai yang parah seperti gejala pada sirosis atau gagal hati. Kebanyakan individu dengan hepatitis B kronis bebas dari gejala selama bertahun-tahun. Selama waktu ini tes darah pasien biasanya hanya sedikit tidak normal. Kondisi beberapa pasien dapat memburuk, peradangan yang semakin memburuk sehingga menuju pada resiko sirosis.
Gejala hepatitis B kronis antara lain kelemahan, kelelahan, kehilangan nafsu makan dan berat badan, pembesaran payudara pada pria, ruam pada telapak tangan, kesulitan dengan pembekuan darah, dan pembuluh darah dikulit tampak seperti laba-laba.


Cara Pencegahan Hepatitis adalah :
  • Hindari konsumsi alkohol
  • Hindari obat-obatan yang dapat merusak hati, misalnya acetaminophen
  • Diet sehat dan seimbang
  • Perbanyak buah, sayur, whole grains, dan protein bebas lemak
  • Olah raga secara teratur
  • Istirahat cukup


Penulis: dr. Neng Silvia Carolina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar