Jumat, 09 Oktober 2015

Terapi Terbaru Kanker Ovarium

Hai readers.. long time no see.. sekarang mari kita sama-sama membahas  tentang kanker ovarium. Nah sebelumnya kita harus tau dulu yang dimaksud dengan ovarium itu, karena mungkin saja ada yang masih rancu dengan ovarium, serviks, uterus dan teman-temannya.

Ovarium atau yang sering dikenal dengan indung telur, yaitu tempat yang mengasilkan telur, hormon estrogen, progesteron dan testosteron. Sedang kan yang dikenal dengan kata telur dalam bahasa kerennya disebut ovum. Nah bagaimana dengan rahim dkk, rahim bahasa lainnya uterus, mulut rahim bahasa lainnya serviks. Sekarang sudah jelaskan bedanya penamaan kanker rahim, kanker mulut rahim dengan kanker ovarium/indung telur, jadi tidak sama yah karena letak berbeda.
Jadi dimana sih letak si ovarium ini? Mari kita lihat pada gambar yah..

Ket. gambar: 
Uterus: Rahim, Ovarium: Indung Telur, Serviks: Leher Rahim


Keterangan: Ovarium berfungsi menghasilkan ovum (sel telur) dan hormon reproduksi, perjalanan sel telur keluar dari ovarium yang sehat melalui saluran tuba falopii menuju daerah rahim untuk dibuahi jika bertemu dengan sperma.

Sekarang kita lanjut pada bahasan kanker..
Kanker itu awalnya adalah sel yang sehat/ normal di tubuh kita, tetapi karena adanya mutasi gen pada sel tersebut menyebabkan perubahan pola pembelahan pada sel itu. Seharusnya pada sel normal membelah diri pada kcepatan tertentu dan kemudian mati, tetapi pada sel kanker (yang mengalami mutasi genetik) sel itu berkembang dan membelah secara cepat dan tidak terkendali. Sehingga dengan waktu yang relatif cepat dapat membentuk suatu masa (tumor) lalu menyerang ke sel dan jaringan terdekatnya. Bahaya nya sel kanker ini bisa menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan kelenjar getah bening yang sering kita kenal metastasis.

Gambar tersebut menunjukan perbedaan dari sel normal dengan sel kanker.

Sudah terbayang kan asal mula si kanker ini bisa ada di tubuh manusia. Sekarang kita bahas secara spesifik tentang kanker ovarium/ indung telur. Sudah ada yang tau bahayanya kanker ini?

Gambaran Kanker Ovarium


Kanker ovarium sangat jarang terdeteksi pada stadium dini, kenapa? Karena kanker ini jarang menimbulkan gejala spesifik kanker, gejala yang timbul biasanya seperti sakit pada saluran pencernaan dan kandung kemih. Tetapi pada stadium lanjut gejela spesifik akan muncul seperti penurunan berat badan secara drastis, nyeri pada perut, sering muntah, sering BAK, sakit kepala, cepat lelah, rasa sakit pada punggung bagian bawah dan merasa lingkar perut bertambah besar. Nah... biasanya pada saat ini lah pnderita datang memeriksakan diri, ketika sudah mencapai kondisi seperti ini kanker ovarium sangat sulit untuk diobati.

Kanker ovarium itu ada 4 stadium:
Stadium I : Kanker masih ada didalam salah satu atau kedua ovarium (kanan kiri)
Stadium II: Kanker telah menyebar ke  area pelvis
Stadium III: Kanker telah menyebar keluar area pelvis, tapi masih di bagian abdomn/perut.
Stadium IV: Kanker telah menyebar ke organ tubuh lain di luar bagian abdomen/perut, seperti paru-paru.



Menurut data penelitian sekitar 250.000 perempuan di dunia mengidap kanker ovarium dan 140.000 perempuan meninggal dunia setiap tahunnya karena kanker tersebut, tingginya angka kematian itu diantaranya disebabkan karena 60 persen penderita terdiagnosa pada saat kanker memasuki stadium lanjut dan mereka tidak melakukan deteksi dini.

Kabar terbaru untuk penderita kanker ovarium, saat Indonesia telah memiliki tatalaksana atau terapi baru pada penderita kanker ovarium, terapi ini memberikan harapan hidup lebih lama hingga 27 persen pada stadium lanjut. Terapi ini disebut dengan terapi target.

Menurut Dr. dr. Andrijono, SpOG (K) Onk, terapi ini lebih baik dari kemoterapi karena sel sehat tidak ikut terbunuh, terapi target bekerja menyerang vaskular endotelial growth factor (VEGF), memutus pembentukan pembuluh darah baru pada sel kanker, sehingga membuat sel kanker kelaparan dan mati perlahan-lahan.
Untuk penderita kanker ovarium stadium awal terapi ini hanya bersifat paliatif/ tambahan untuk membantu menekan sel kanker. Sedangkan pada stadium lanjut (stadium 3 dan 4) terapi ini bersifat kuratif/ pengobatan yang tidak mampu ditangani dengan operasi.



Nah sudah tau dong kenapa sih harus tau soal kanker ovarium ini... yuk iseng-iseng cek organ kewanitaan kita, karena deteksi dini itu lebih baik.. ^-^

Jika ada kesalahan dalam informasi, penulisan dan kekurangan mohon dimaafkan dan tolong dibenarkan yah teman-teman.. see you dibahasan selanjutnya..

dr. Neng Silvia Carolina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar