Jumat, 27 Februari 2015

Kenali Gejala Campak

Halo readers...
Sudah lama saya tidak menulis, menjadi seorang ibu dengan anak yang mulai aktif berdiri dan merangkak kemana-mana memang tidak mudah meluangkan waktu untuk menulis walopun sudah mendapatkan bantuan dari baby sitter nya tetap saja seorang ibu tidak bisa melepaskan anaknya kecuali saat ingin rebahan dan tidur ^_^



Baru beberapa hari yang lalu, baby saya (baru masuk 9 bulan dan baru mau di vaksin campak) mengalami demam yang sangat tinggi hampir 40 c. Tentu sebagai dokter saya tau resiko jika anak saya demam tinggi seperti itu. Lalu saya bawa dia ke rumah sakit, karena baru sehari jika tidak di cek lab dan disuruh pulang, namun demamnya naik turun saya jadi curiga ada infeksi virus yang masuk salah satunya demam berdarah dengue, pada hari ke 3 demam masih tinggi dan saya cek lab d salah satu rs dan menurut keterangan dokter anaknya, bayi saya tidak apa-apa. Tapi saya tetap curiga dengan keadaan bayi saya, saya curiga sepertinya Demam Dengue atau campak, ternyata benar pada hai ke 5 ruam merah-merah muncul di punggung, karena panasnya masih 39,6 c maka saya bawa ke rs yang jauh dimana tempat DSA nya bayi saya disana. Lalu terdiagnosa lah campak, dan betul bayi saya sukar diambil darahnya karena dehidrasi, kemudian bayi saya d rawat dan alhamdulillah sekarang sudah membaik dan ceria kembali.

Dengan kejadian ini saya jadi tertarik untuk bercerita tentang campak. Bagaimana ciri-ciri campak, apa itu campak morbili.


Campak adalah penyakit sangat menular dengan gejala seperti demam, batuk, pilek, konjungtivitis dan bintik-bintik kecil dengan bagian  tengah berwarna putih dengan dasar kemerahan di daerah mukosa pipi. Tanda khas bercak kemerahan dikulit timbul pada hari ketiga sampai ketujuh, dimulai di daerah muka, kemudian menyeluruh, berlangsung selama 4-7 hari.



Penyakit ini disebabkan oleh virus campak, merupakan anggota genus Morbilivirus. Virus campak secara alami hanya menginfeksi manusia dan binatang menyusui. Karena dapat merangsang imunitas dalam rentang waktu panjang dan tidak ada tempat virus untuk bersembunyi, maka untuk menjaga agar virus campak tetap ada dalam masyarakat diperlukan individu dalam jumlah besar agar dapat terjadi penularan dari orang ke orang secara terus menerus.
Penyakit campak mempunyai masa inkubasi 10-14 hari, merupakan jangka waktu dari mulai mendapat paparan sampai munculnya gejala klinis penyakit.





Gejala pertama penyakit adalah demam, lemas, tidak mau makan, disertai batuk, pilek,
dan konjungtivitis (mata merah). Gejala-gejala ini berakhir 2 sampai 3 hari. Selama periode ini, pada bagian dalam mukosa pipi muncul seperti sariawan kecil berwarna putih, yang merupakan tanda diagnostik dini penyakit campak yang disebut Kopliks Spots. Koplik menemukan spot kecil dengan ukuran 1-3 mm berwarna merah mengkilat, dan pada titik pusatnya berwarna putih kebiruan.



Gejala-gejala ini berakhir pada saat munculnya ruam pada kulit. Ruam pada kulit sangat khas berupa makulopapuler (bulat-bulatan padat yang bergabung menjadi satu) , yang muncul pertama kali pada muka dan belakang telinga, selanjutnya menyebar ke tubuh dan kaki.

Ruam dikulit mulai menghilang 3-4 hari dari sejak baru muncul. Keterlibatan jaringan
limfe secara menyeluruh mengakibatkan terjadinya pembesaran kelenjar getah bening, limfadenopati, splenomegali ringan, dan apendiksitis. Pada penyakit yang tanpa komplikasi penyembuhan secara klinis segera mulai setelah munculnya ruam pada kulit.

Demikian sedikit paparan gejala pada campak semoga bermanfaat. Jika hal ini terjadi pada putra putri readers segeralah bawa ke dokter terdekan untuk mendapatkan pengobatan, vitamin A dan lain sebagainya, karena dari campak ini dikhawatirkan akan adanya komplikasi seperti pneumonia dan lain sebagainya. jangan lupa untuk baby yang belum di vaksin campak hendaknya diberikan vansin campak dimulai ada usia 9 bulan.



Dr. Neng Silvia Carolina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar