Malaria adalah penyakit infeksi yang bersifat akut maupun
kronik, yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium yang ditandai dengan
gejala khas demam, anemia dan splenomegali. Ketiga gejala ini ada pada malaria.
Plasmodium ini terdapat beberapa jenis yaitu Plasmodium
vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae.
Masuknya protozoa ini diperntarai oleh nyamuk Anopheles, melalui gigitannya
menularkan liur yang mengandung protozoa ini dan mengalir ke darah seterusnya
menyebar keseluruh tubuh bahkan sampai ke otak.
Jika protozoa ini masuk ke aliran darah kemudian berkembang
biak kemudian pecah sehingga mengeluarkan banyak merozoit, sehingga tibula
gejala demam. Demam yang terjadi sangat khas pertama timbul gejala menggigil kemudian
disusul dengan demam yang sangat tinggi lalu berkeringat.
Gejala klinis yang terlihat selain demam, dapat ditemukan
seperti splenomegali, anemi karena penghancuran dari eritrosi yang berlebihan
dan bisa ditemukan ikterus.
Demam pada malaria dapat membedakan jenis Plasmodium yang
menginfeksi, karena demamnya tersebut dibagi menjadi malaria tersiana dan malaria
quartana. Malaria tersiana adalah demam yang terjadi pada hari ketiga,
laraia ini disebabkan oleh Plasmodium vivax dan ovale. Sedangkan malaria
quartana disebabkan oleh Plasmodium malariae, demam muncul setiap hari ke 4.
Pada malaria ada isitilah yang disebut malaria laten yaitu
waktu dimana penderita diluar serangan demam. Pada keadaan ini parasit tidak ditemukan di dalam aliran darah tepi
penderita, tetapi bertahan masuk ke dalam jaringan hati.
Berbeda dengan
relaps, relaps yaitu gejala infeksi yang timbul setelah serangan pertama, atau
gejala demam terlihat kembali. Relaps terbagi menjadi dua, relaps jangka pendek
yang timbul setelah 8 minggu dari serangan pertama hilang,dikarenakan parasit
ini masuk kedalam sel darah merah penderita untuk berkembang biak kemudian pada
waktu yang tepat memecahkan sel darah merah tersebut sehingga menyerang kembali
di aliran darah penderita.
Relaps jangka
panjang yang muncul setelah 24 minggu atau lebih setelah serangan pertama
hilang hal ini disebabkan parasit tadi menempati sel jaringan hati untuk
berkembang biak yang kemudian keluar kembali ke aliran darah sehingga
menimbulkan gejala kembali.
Jika mengalami
gejala demam khas seperti demam pada malari segeralah memeriksakan diri ke
dokter, dokter dan petugas lainnya akan memerikda mulai dari gejala klinis
hingga laboratorium. Dilaboratorium akan dilakukan pemeriksaan darah tepi untuk
melihat keberadaan parasit dalam darah.
Setelah dilakukan
pemeriksaan maka akan diberikan tatalaksana pada demam malaria. Tatalaksana malaria
ini sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, karena pada malaria Falciparum dapat
terjadi resistensi/ kekebalan terhadap obat malaria jenis lain. Obat malaria
sendiri banyak yang sudah mengetahui seperti kina, klorokuin, amodiakuin,
primakuin, pirimetamin dan proguanil. Obat-obat tersebut bebrbeda cara
kerjanya, ada yang bisa mencegah terjadinya malaria seperti ketika kita akan
mengunjungi daerah yang endemis malaria, masyarakat yang akan mengunjungi
daerah yang endemis malaria akan dianjurkan meminum obat malaria
sebelum-selama-setelah pulang dari daerah endemis tersebut, untuk mencegah
terjadinya infeksi dan menyebarkannya ke daerah non endemis malaria.
Malaria dapat
menjadi berat yang biasanya disebabkan oleh P. Falciparum yang memperlihatkan
gejala keterlibatan susunan safar pusat (otak). Malaria yang menyerang otak akan memperlihatkan gejala seperti delirium, stupor, koma, tandaneurologis fokal dan kejang. Pada malaria berat yang diserang tidak hanya otak tetapi oragan tubuh dari penderita diserang diantaranya:
Saluran pencernaan: muntah, diare hebat, perdarahan saluran cerna dan malabsorbsi nutrisi.
Ginjal: kerusakan tubulus ginjal, hemaglobinuria (terdapat darah dalam urin) sampai gagal ginjal akut.
Hati: timbul gejala ikterus (kuning) karena ada gangguan dari fungsi hati, muntah hijau empedu karena komplikasi hati.
Paru: Edema paru
Gejala lainnya seperti: anemia berat, hiperpireksia (panas yang sangat tinggi), hipoglimeia (kadar gula darah yang turun), gejala black water fever (demam kencing hitam).
Pada kondisi malaria berat, penderita harus mendapatkan perawatan yang sangat intensif di rumah sakit karena dapt timbul syok dengan hipovolemia, gangguan ginjal dan lain sebagainya. Keadaan ini harus mendapat terapi yang lebih spesifik untuk mencegah keadaan yang lebih berat lagi, tatalaksana diantaranya dengan pemasangan infus untuk mencegah kekurangan cairan, jika dirasa butuh transfusi maka dokter akan mentransfusi penderita (karena malaria umumnya merusak sel darah merah).
Pada malaria yang menyerang otak dapat menyebabkan pembengkakan pada jaringan otak yang biasanya terjadi penurunan kesadaran dan kejang, tatalaksana yang diberikan untuk mengurangi pembengkakan otak dan mencegah terjadinya kejang kembali. Dan tatalaksana yang diperlukan jikaa ada organ lain yang ikut terlibat diserang oleh malaria.
Prognosis pada malaria untuk jenis malaria falciparum dapat menimbulkan komplikasi yang menyebabkan kematian. Jenis malaria lain dapat sembuh dengan pengobatan, jika tanpa pengobatan pada Plasmodium malariae akan sulit untuk sembuh dan memerlukan waktu yang lama.
Semoga bermamfaat informasi menganai malaria ini, tentunya kita lebih baik mencegah malaria hinggap dengan memberantas semua perantara penularannya. STOP MALARIA!!
Created by:
dr. N.Silvia Carolina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar