Leptospirosis adalah penyakit
infeksi yang disebebkan oleh Leptospira yang dapat menyerang hewan dan
manusia. Leptospira ini dapat hidup di air tawar selama kurang lebih 1 bulan. Penyakit ini
biasanya terdapat pada ginjal dan air kemih binatang peliharaan seperti anjing,
lembu, babi, kerbau dan lain-lain, akan tetapi dewasa ini sering disebarkan
oleh binatang liar seperti tikus, musang, tupai dan sebagainya.
Gambar: Leptospira
Gambar: Penularan Leptospira
Penularan ini terjadi jika adanya
kontak dengan kulit atau selaput lendir manusia yang mengalami luka dengan air,
tanah, lumpur yang telah tercemar oleh air kemih bintang yang terinfeksi
leptospira. Conohnya paling sering kita jumpai pada saat banjir melanda, air
kemih tikus yang mencemari air (banjir) dapat menularkan leptospira ini pada
manusia.
Leptospira yang masuk melalui
kulit yang mengalami luka, akan tersebar melalui pembuluh darah ke organ-organ
tubuh manusia. Tetapi dengan system pertahanan tubuh kita, dapat menekan jumlah
leptospira dalam tubuh hanya saja tidak pada ginjal, pada tubulus ginjal
leptospira ini memperbanyak diri dan membentuk koloni sehingga memenuhi dinding
rongga tumulus ginjal yang kemudian mengeluarkan endotoksin yang dapat masuk ke
dalam kemih.
Gejala yang terlihat dimulai
dengan demam yang tidak terlalu tinggi. Pada leptospirosis terdapat fase
leptospermia (dimana leptospira ditemukan di dalam darah) yang memperlihatkan
gejala demam mendadak, sakit kepala terutama daerah kening, nyeri otot dan
nyeri tekan pada otot (otot betis, paha) dan hiperestesia kulit. Pada fase ini
bisa didapati ruam kulit yang tersebar pada badan. Fase ini biasanya
berlangsung 4-9 hari.
Pada fase imun telah terbentuk antibody
dalam tubuh sehingga demam tidak terlalu tinggi (tidak melebihi 39 derajat),
biasanya terjadi selama 1-3 hari. Kemudian disusul dengan fase penyembuhan pada
minggu ke 2 sampaai ke 4, yang akan ditandai dengan demam dan nyeri otot yang
berangsur-angsur hilang.
Gambar: Gejala Ruam Kulit akibat Leptospira
Pada leptospirosis terdapat beberapa
gambaran klinis yang khas seperti pada Sindrom Weil, meningitis aseptic,
pretibial fever dan miokarditis. Dapat bula ditemukan ikterus (kuning),
perdarahan, anemia, gangguan kesadaran dan hati yang membesar. Karena leptospira
ini menyerang tubulus ginjal maka akan didapatkan kelainan seperti terdapatnya
protein pada urin, BAK yang sedikit dan lain sebagainya.
Komplikasi yang disebabkan oleh leptospirosis ini berupa iridosilkitis, gagal ginjal, miokarditis, meningitis aseptic dan hepatitis. Dapat pula ditemukan perdarahan yang sangat serius yang dapat menyebabkan kematian.
Pengobatan yang diberikan pada penyakit ini berupa antibiotic
dengan dosis yang besar contohnya Penisislin G 1,5 juta unit setiap 6 jam
selama 5-7 hari.
Created by:
dr. N. Silvia Carolina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar