Halo readers...
Sudah lama saya tidak menulis, menjadi seorang ibu dengan
anak yang mulai aktif berdiri dan merangkak kemana-mana memang tidak mudah
meluangkan waktu untuk menulis walopun sudah mendapatkan bantuan dari baby
sitter nya tetap saja seorang ibu tidak bisa melepaskan anaknya kecuali saat
ingin rebahan dan tidur ^_^
Baru beberapa hari yang lalu, baby saya (baru masuk 9 bulan
dan baru mau di vaksin campak) mengalami demam yang sangat tinggi hampir 40 c. Tentu
sebagai dokter saya tau resiko jika anak saya demam tinggi seperti itu. Lalu saya
bawa dia ke rumah sakit, karena baru sehari jika tidak di cek lab dan disuruh
pulang, namun demamnya naik turun saya jadi curiga ada infeksi virus yang masuk
salah satunya demam berdarah dengue, pada hari ke 3 demam masih tinggi dan saya
cek lab d salah satu rs dan menurut keterangan dokter anaknya, bayi saya tidak
apa-apa. Tapi saya tetap curiga dengan keadaan bayi saya, saya curiga
sepertinya Demam Dengue atau campak, ternyata benar pada hai ke 5 ruam
merah-merah muncul di punggung, karena panasnya masih 39,6 c maka saya bawa ke
rs yang jauh dimana tempat DSA nya bayi saya disana. Lalu terdiagnosa lah
campak, dan betul bayi saya sukar diambil darahnya karena dehidrasi, kemudian
bayi saya d rawat dan alhamdulillah sekarang sudah membaik dan ceria kembali.
Dengan kejadian ini saya jadi tertarik untuk bercerita
tentang campak. Bagaimana ciri-ciri campak, apa itu campak morbili.
Campak adalah penyakit sangat menular dengan gejala seperti demam,
batuk, pilek, konjungtivitis dan bintik-bintik kecil dengan bagian tengah berwarna putih dengan dasar kemerahan
di daerah mukosa pipi. Tanda khas bercak kemerahan dikulit timbul pada hari ketiga
sampai ketujuh, dimulai di daerah muka, kemudian menyeluruh, berlangsung selama
4-7 hari.
Penyakit ini disebabkan oleh virus campak, merupakan anggota genus
Morbilivirus. Virus campak secara alami hanya menginfeksi manusia dan binatang menyusui.
Karena dapat merangsang imunitas dalam rentang waktu panjang dan tidak ada
tempat virus untuk bersembunyi, maka untuk menjaga agar virus campak tetap ada
dalam masyarakat diperlukan individu dalam jumlah besar agar dapat terjadi penularan
dari orang ke orang secara terus menerus.
Penyakit campak mempunyai masa inkubasi 10-14 hari, merupakan jangka waktu
dari mulai mendapat paparan sampai munculnya gejala klinis penyakit.
Gejala pertama penyakit adalah demam, lemas, tidak mau makan, disertai
batuk, pilek,
dan konjungtivitis (mata merah). Gejala-gejala ini berakhir 2 sampai 3
hari. Selama periode ini, pada bagian dalam mukosa pipi muncul seperti sariawan
kecil berwarna putih, yang merupakan tanda diagnostik dini penyakit campak yang
disebut Kopliks Spots. Koplik menemukan spot kecil dengan ukuran 1-3 mm
berwarna merah mengkilat, dan pada titik pusatnya berwarna putih kebiruan.
Gejala-gejala ini berakhir pada saat munculnya ruam pada kulit. Ruam
pada kulit sangat khas berupa makulopapuler (bulat-bulatan padat yang bergabung
menjadi satu) , yang muncul pertama kali pada muka dan belakang telinga,
selanjutnya menyebar ke tubuh dan kaki.
Ruam dikulit mulai menghilang 3-4 hari dari sejak baru muncul.
Keterlibatan jaringan
limfe secara menyeluruh mengakibatkan terjadinya pembesaran kelenjar
getah bening, limfadenopati, splenomegali ringan, dan apendiksitis. Pada
penyakit yang tanpa komplikasi penyembuhan secara klinis segera mulai setelah
munculnya ruam pada kulit.
Demikian sedikit paparan gejala pada campak semoga bermanfaat. Jika hal
ini terjadi pada putra putri readers segeralah bawa ke dokter terdekan untuk
mendapatkan pengobatan, vitamin A dan lain sebagainya, karena dari campak ini
dikhawatirkan akan adanya komplikasi seperti pneumonia dan lain sebagainya. jangan lupa untuk baby yang belum di vaksin campak hendaknya diberikan vansin campak dimulai ada usia 9 bulan.
Dr. Neng Silvia Carolina